dengan begitu panjangnya jalan menuju kesana, ditambah berhujan-hujan ria akhirnya kami sampai di kota pacitan setelah habis waktu mahgrib. tetap dengan hujan yang mengguyur grombolan kami. berempat akhirnya kami mampir ke warung kucing bang feri. ga tahu tu daerah apa namanya. pokoknya berada di deket perampatan menuju ke pantai teleng ria.
karena keterbatasan materi akhirnya dengan berat hati ku mencari tempat tidur yang pasti. akhirnya pilhan jatuh ke hotel pasti pas kita semua.
malam hari ku mencari aktifitas di kota ini. ga ku sangka kota ini kalo malam kayak kota mati. baru kali ini juga aku mengetahui ada pom bensin yang tutup. sungguh kota yang tentram, tanpa ada keributan sedikitpun. satu hal yang menarik di sini. saat aku beli mie rebus di alun-alun kota ini pedagangnya yang udah setengah baya ternyata masih pada doyang ngomongin yang begituan. aku yang masih perjaka akhirnya jadi pengen tahu. gimana ya rasanya.. ehem ehem...
pagi harinya kami menuju ke pantai teleng ria. dengan sumber yang mengatakan kalow di pacitan itu pantainya berpasir putih kami jadi tambah bersemangat. namun apa daya kami sampek di situ malah yang terjadi adalah pantai ini mempunyai daerah yang begitu luas memang namun sayang pantainya berpasir coklat.. sia-sia ni bayar 5rbu per anak. selanjutnya dengan hasrat mencari berpasir putih akhirnya informasi pun di dapat. kita tinggal lurus aja di jalan awal kita berangkat sebelum masuk ke pantai teleng ria. dan cari penunjuk arah. pasti ketemu kug. kalow kalian nyasar tanya aja pada penduduk sekitar. namun jangan sampai telat karena setelah keluar dari daerah pantai teleng ria yang kita kemui adalah hutan dan gunung. untuk itu lebih awal bertanya lebih baik.
berikut ini adalah pantai-pantai di pacitan yang sempat kami nikmati ke indahannya.
Pantai watu Karung
Pantai Srau
pantai teleng ria
