Selasa, 24 Juni 2014

Persepsi menunggu itu ...

Menunggu merupakan sebuah kata yang sangat membosankan. Bisa diartikan sebagai kegiatan tidak berguna dan memakan waktu yang tidak tentu. Menunggu pula mengakibatkan saya disorientasi, berjalan kesana kemari tanpa tahu apa yang  saya pikirkan apalagi dengan apa yang saya lakukan. 

Mungkin ini yang dirasakan Hachiko, seekor anjing dengan setia mengunggu kedatangan majikannya yang telah meninggal. Sampai meinggal pula Hachiko menunggu tuannya di depan stasiun. Tanpa bertemu lagi dengan majikannya.

 Terkadang menunggu adalah sikap bijaksana untuk tidak terburu-buru mengambil keputusan. Namun ada kalanya, pada kondisi penuh perhitungan harus di tentukan "Ini ada lah waktu untuk bergerak" dan mengubah haluan. 

Menunggu bukan selalu tentang kesetiaan. Berpikir lebih positif, menurut saya menunggu harus mempunyai sebuah titik acuan. Menunggu tanpa batas waktu seperti halnya menguras air laut. Sekeras apapun usaha yang dilakukan air tidak akan surut. Namun satu sisi jika menunggu itu mempunyai kejelasan batas waktu dan hasil, bijaksanalah untuk menanti kepastian itu. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar