Selasa, 24 Juni 2014

Persepsi menunggu itu ...

Menunggu merupakan sebuah kata yang sangat membosankan. Bisa diartikan sebagai kegiatan tidak berguna dan memakan waktu yang tidak tentu. Menunggu pula mengakibatkan saya disorientasi, berjalan kesana kemari tanpa tahu apa yang  saya pikirkan apalagi dengan apa yang saya lakukan. 

Mungkin ini yang dirasakan Hachiko, seekor anjing dengan setia mengunggu kedatangan majikannya yang telah meninggal. Sampai meinggal pula Hachiko menunggu tuannya di depan stasiun. Tanpa bertemu lagi dengan majikannya.

 Terkadang menunggu adalah sikap bijaksana untuk tidak terburu-buru mengambil keputusan. Namun ada kalanya, pada kondisi penuh perhitungan harus di tentukan "Ini ada lah waktu untuk bergerak" dan mengubah haluan. 

Menunggu bukan selalu tentang kesetiaan. Berpikir lebih positif, menurut saya menunggu harus mempunyai sebuah titik acuan. Menunggu tanpa batas waktu seperti halnya menguras air laut. Sekeras apapun usaha yang dilakukan air tidak akan surut. Namun satu sisi jika menunggu itu mempunyai kejelasan batas waktu dan hasil, bijaksanalah untuk menanti kepastian itu. 

Selasa, 10 Juni 2014

Jangan khawatir, buat sebuah perbedaan yang mencolok untuk mengambil perhatian

Sepi, sepi sendiri ku berjelaga sendiri
Banting saja galon nya, biar rame
Biar mengaduh sampai gaduh.

Sontak aku kaget mendengar kelakukan temen kos ane yang tiba-tiba berpuisi punyanya dian sanstro. "Banting saja galonya". Satu frase yang bikin ngakk guling-guling.

Content is king when done right. Satu minggu belajar menulis, satu minggu membuat 3 tulisan akhirnya aku sadar satu hal. Konten yang bagus bukanlah konten yang sempurna, namun konten yang di baca. Tidak ada gunanya jika tulisan tidak ada yang tahu kalau itu ada.

Seperti satu bait saduran puisi tidak jelas di atas, buat sebuah gap sebagai penarik perhatian. Berikan perumpamaan terbagus, atau sebaliknya terjelek. Ada dua jenis hal yang sering di perhatikan, kalau tidak bisa memberikan yang terbaik, coba berikan yang terburuk sebagai perumpamaan/pembanding. Berikan pembeda melalui sudut pandang lain. Jika target memiliki sudut pandang yang sama maka, tulisan tidak akan diperdulikan. Lihat dari sudut pandang lain.  

Bukankah Eisntein selalu melihat fenomena dari sisi yang berbeda, ketika Newton telah membuat teori grafitasi yang sangat fenomenal, Eisntein melihat dari sisi yang lain, relatifitas. Keitika pada masanya ilmuwan bingung kenapa elektron keluar dari permukaan akibat ditembakan frekuensi tertentu, Einstein melahirkan teori efek fotolistrik sampai akhirnya mendapatkan nobel dari bidang ini.

Bukankah Galileo memandang bumi sebagai planet dan mematahkan teori aristoteles yang telah di percaya selama puluhan bahkan ratusan tahun. Bukankah Hohenberg-Khon memandang interaksi elektron dari density dari pada melalui pair potential nya sehingga perhitungan kuantum lebih mudah dilakukan.

Bukankah teori asymetri sekarang lebih banyak di pakai dalam bidang art/desain. Teori ketidak seimbangan untuk mengambil sebuah perhatian pada satu bagian.

Dont stop dreaming and/or believing. Always try to researching, testing and get more valuable article.


Kamis, 05 Juni 2014

I'll fix your day

Terkadang jauh untuk mendapatkan kedekatan.
Suasana tenang, syahdu, lembut membuat mata selalu berkaca-kaca.
Such a lonely face,,,such a lonely eyes
I’ll never give my pain,,but I will take it all…

Miracle is mine,,,miracle is yours
You will feel my love and dreams come true
Miracle is mine,,,miracle is yours
Someday you will feel my love again

I’ll fix your day to fly away
I’ll fix your day to make you smile
Now i will heal your life,,,your soul to fix the day

and I’ll fix your day to dry the tears
I’ll fix your day our life goes on
Now carry on our love to fix the day…
Minuman hitam pekat dengan cangkir putih berhiaskan bunga berwarna merah.
Huh, Jadi teringat jadwal minum teh dan kopi.

Senja pun selalu datang malahirkan gelap menyelimuti lelah
Tapi dia munculkan kerlap kerlip, Tahu itu buat apa?
Untuk menyamarkan rasa lelah dan berganti menjadi sinar yang baru.

Hingga akhirnya matahari terbit untuk menghapus senja menulis tawa.

Demak, 5 Juni 2014